a.openpanel {display:block;width: 100% ;height: 30px ;padding:0px 0px;text-align:center;font- weight:bold;line-height:30px;background: #9E9E9E ;-webkit- transition: all .15s ease-in-out;-webkit-transform-origin: 50% 1px;position:relative;} a.openpanel em {width:0px;height:0px;display:block;position:absolute;top:15px; right:15px;border:6px solid transparent;border-top- color:white;} a.openpanel.active {background-color:#;} a.openpanel.active em {top:6px;border color:transparent transparent white transparent;} div.paneline {height:0px;-webkit-transition: all .15s ease-in- out;-webkit-transform-origin: 50% 1px;} div.openclosePanel {padding:10px 20px 20px;margin:0px 0px !important;}

Minggu, 12 Mei 2013

PUPUK DAN PEMUPUKAN

JENIS - JENIS PUPUK YANG DIPAKAI DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT YAITU :
1.  Rock Phosphate
2. Dolomite
3. NPK
4. Borax
PEMUPUKAN


Pemupukan pada tanaman kelapa sawit membutuhkan biaya yang cukup besar yaitu sekitar 40% – 60% dari total pemeliharaan. Oleh karena itu, agar tercapai hasil pemupukan yang optimal maka pupuk yang digunakan harus sesuai dengan rekomendasi yang telah ditetapkan.
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk majemuk NPK Mg, dengan rotasi pemupukan dibagi menjadi 3 periode dalam waktu 1 tahun. Agar pupuk yang diberikan unsur hanya dapat diserap oleh tanaman secara maksimal maka perlu diperhatikan pengaplikasiannya sesuai dengan pengertian 4 tepat yaitu :
-          Tepat Jenis                              :    Pupuk yang diberikan sesuai unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.
-          Tepat Dosis                             :    Jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
-          Tepat Waktu dan Frekuensi    :    Pelaksanaan pemupukan harus sesuai jadwal yang telah ditetapkan
-          Tepat Cara                               :    Penempatan pupuk harus sesuai dengan ketentuan sehingga penyerapan unsur hara akan maksimal.
Ada dua cara aplikasi pupuk yaitu sistem pocket (benam) dan sistem tebar. Sistem benam dengan membuat 3 (tiga) lubang pada piringan dengan jarak 21 cm dari pangkal batang tanaman  kelapa sawit, dosis pupuk sebanyak 3 kg/pohon kemudian dibagi dan dimasukkan ke dalam lubang yang telah dibuat dan setelah itu lubang ditutup kembali. Sistem tebar cukup hanya dengan menebarkan pupuk di dalam piringan pokok.
Menentukan jenis pupuk yang akan diberikan pada tanaman kelapa sawit menghasilkan dengan melakukan penelitian seperti analisa daun, analisa tanah dengan memperhatikan kondisi alam yang dilakukan oleh dengan dosis pada setiap blok dan pemakaian pupuk sesuai dengan hasil dari analisa tanah dan daun.

INFO LEBIH LENGKAP KUNJUNGI :

GAMBARAN UMUM PT. PRAKARSA TANI SEJATI



    PT Prakasa Tani Sejati berdiri pada tahun 1991 yang merupakan Perkebunan Besar Swasta Nasional (PBSN) Bumi Raya Utama Group (BRUG) sebagai perusahaan inti yang menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit.
            Pembangunan kebun dimulai pada tahun 1992 dengan penanaman pertama pada bulan maret 1993. berdasarkan kebijakan pemerintah, pembangunan perkebunan diarahkan untuk menjadikan pelengkap yang mampu mewadahi perkembangan kewiraswastaan petani perkebunan kearah usaha yang rasional.
            Ada 2 pola perkebunan yang diterapkan  di PT Prakasa Tani Sejati, yaitu pola perkebunan Inti dan Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA). Perbedaan antara kedua pola ini adalah pada kebun KKPA pengelolaan perkebunan dilakukan oleh anggota KKPA dengan bimbingan perusahaan, sedangkan kebun Inti dikelola sepenuhnya oleh perusahaan.
            Dari luas izin areal 20.000 ha direncanakan seluas 20% (4000 ha) untuk kebun plasma bagi masyarakat sekitar perkebunan melalui program KKPA. Tahun  2003-2009 telah dilakukan konversi terhadap  1.072  kk  dengan luasan masing-masing kk 2 ha. Masyarakat penerima kebun plasma adalah masyarakat yang telah berdomisili sekitar Sungai Daka 142 kk, Sempurna 245 kk, Bayur Rempangi 239 kk, Merumbuk 154 kk dan Randau 242 kk. Tenaga kerja yang bekerja diperusahaan diambil dari masyarakat setempat sesuai dengan Peraturan Daerah yang mengatur bahwa perusahaan wajib menerima karyawan dari masyarakat setempat sekurang-kurangnya 35 % dari jumlah keseluruhan karyawan atau tenaga kerja. Akan tetapi, sumber daya manusia masyarakat setempat masih belum memenuhi target dan kriteria yang diperlukan di perusahaan. Oleh karenanya, tenaga kerja masih didatangkan dari daerah lain dengan sistem kontrak demi memenuhi dan menjalankan roda perusahaan.
            Karyawan kontrak dipimpin oleh seorang kepala rombongan yang bertanggung jawab langsung kepada perusahaan dan karyawan. Jumlah tenaga kerja tetap di PT Prakasa Tani Sejati sampai bulan desember 2009 ini secara keseluruhan berjumlah 1.888 orang dan ditambah dengan karyawan tidak tetap beberapa orang.
            Tingkat pendidikan karyawan SD 318 orang, SMP 540 orang, SMA 973 orang, Diploma 19 Orang dan Strata (1) 38 orang. PT Prakasa Tani Sejati dibagi kedalam beberapa Estate dan setiap Estate membawahi beberapa divisi. Masing-masing Estate diimpin oleh seorang Estate Manager. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya PT Prakasa Tani Sejati bekerjasama dengan beberapa kontraktor.
Bidang pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor meliputi sarana pengangkutan buah, pembukaan lahan, pengankutan pupuk dan lain-lain.
Pelaksanaan pemupukan dilakukan setelah perusahaan mendapatkan rekomendasi pemupukan dari Badan Peneliti Kelapa Sawit (BPKS) Medan. Untuk pengadaan pupuk perusahaan mendatangkan pupuk dari berbagai sumber yang disalurkan melalui Bumi Raya Utama Group yang ada di Indonesia maupun Malaysia. Di PT Prakasa Tani Sejati, produk yang dihasilkan masih berupa kernel dan CPO.untuk proses selanjutnya perusahaan menjualnya pada pihak lain. PT Prakasa Tani Sejati memiliki satu Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) yang terletak di Estate Central dengan kapasitas 40 ton TBS per jam. Untuk pengolahan limbah perusahaan sudah memiliki pengolahan limbah tersendiri yang sesuai dengan AMDAL yang ramah lingkungan. Apalagi dalam waktu dekat ini akan dibangun pabrik yang khusus mengelola tandan kosong yang akan dibuat menjadi bahan utama pembuatan pupuk. Pembangunan pabrik tankos sudah berjalan dan sampai saat ini pembangunan masih terus dilanjutkan untuk sesegera mungkin diselesaikan dan difungsikan sebagaimana mestinya.

Sumber :
http://zaifbio.wordpress.com/2011/06/17/laporan-praktek-magang-di-kelapa-sawit/

Selasa, 09 April 2013

Koleksi Foto Perumahan

BASE CAMP SANDAI KIRI






TENTANG KELAPA SAWIT

KELAPA SAWIT

 Taksonomi Kelapa Sawit :
Divisi                            : Tracheophyta
Sub Divisi                     : Pteropsida
Kelas                           : Angiospermae
Sub Kelas                    : Monocotyledoneae
Ordo                            : Cocoideae
Famili                            : Palmae
Sub Famili                     : Cocoideae
Genus                            : Elaeis
Spesies                          : Elaeis guineensis  Jacq

Nama latin dari kelapa sawit adalah Elaeis guineensis Jacq. Elaeis berasal dari kata Elaion yang berarti minyak dalam bahasa Yunani dan Guineensis berasal dari kata Guinea yaitu pantai Barat Afrika. Jacq berasal dari nama ahli botani (botanist) Amerika bernama Jacquin

Varitas dari kelapa sawit cukup banyak dan diklasifikasikan dalam berbagai hal, yaitu berdasarkan warna kulit buah, ketebalan cangkang dan daging buah, warna buah dan lain-lain. 

1. Varitas Berdasarkan Warna Kulit Buah

Berdasarkan warna kulit buah, spesies Elaeis guineensis Jacq dibedakan menjadi 3 varitas, sebagai berikut :

Nigrescens yaitu : Buahnya berwarna violet sampai hitam waktu masih muda dan menjadi merah kuning (orange) sesudah matang.

Virescens yaitu : Buahnya berwarna hijau waktu masih muda dan menjadi merah kuning (orange) sesudah matang.

Albescens yaitu : Buah muda berwarna kuning pucat (keputih-putihan), tembus cahaya karena mengandung sedikit karoten dan tetap menjadi kekuning-kuningan sesudah matang dan ujungnya berwarna ungu kehitaman. 

Varitas nigrescens dan virescens buahnya ada yang memiliki carpel tambahan (bersayap) yang dikenal sebagai Diwakka-wakka. Varitas lainnya ada yang disebut sebagai Elaeis idolatrica yaitu daunnya menyatu atau anak daunnya tidak memisah.

2. Varitas Berdasarkan Ketebalan Cangkang dan Daging Buah

Berdasarkan tebal tipisnya cangkang (tempurung) dan daging buah (mesocarp), spesies Elaeis guineensis jacq dapat dibedakan menjadi 5 varitas, yaitu :

• Dura yaitu : Buah dengan cangkang cukup tebal antara 2,0 – 5,0 mm dan tidak terdapat lingkaran pada bagian luar cangkang. Daging buah relatif tipis dengan perbandingan daging buah terhadap buah antara 20% – 65%. Sedangkan kernel berukuran besar tetapi kandungan minyaknya rendah.

• Pisifera yaitu : Buah dengan cangkang tipis (bahkan hampir tidak ada) sedangkan daging buahnya tebal. Perbandingan daging buah terhadap buah cukup tinggi. Kernel berukuran kecil dengan kandungan minyak yang rendah. Jenis Pisifera tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis yang lain. Varitas ini dikenal sebagai tanaman betina yang steril sebab bunga betina gugur pada fase dini.

• Tenera yaitu : Buah yang memiliki sifat-sifat yang berasal dari Dura dan Pisifera. Cangkang tipis dengan ketebalan antara 1,0 – 2,5 mm dan terdapat lingkaran sabut disekelilingnya. Perbandingan daging buah terhadap buah cukup tinggi antara 60% – 90%. Tandan buah yang dihasilkan varitas Tenera lebih banyak daripada varitas Dura dan Pisifera tetapi ukuran tandanya relatif lebih kecil.

• Macrocarya yaitu : Buah dengan cangkang sangat tebal, sekitar 4 – 8,5 mm, sedangkan daging buahnya tipis hanya 0,75 – 2,5 mm. Varitas ini jarang sekali digunakan untuk pemuliaan tanaman.

• Diwakka-Wakka yaitu : Buah memiliki dua lapisan daging buah. Ketebalan daging buah tergantung hasil persilangan, yaitu Diwakka-wakka-Dura, Diwakka-wakka-Pisifera dan Diwakka-wakka-Tenera.

3. Varitas Unggul

Varitas-varitas unggul dihasilkan melalui hibridisasi atau persilangan buatan antara varitas Dura sebagai induk betina dengan varitas Pisifera sebagai induk jantan
Dari hasil persilangan antara pohon induk betina (Dura) dan pohon induk jantan (Pisifera) dihasilkan keturunan kesatu (filial ke-1= F-1) yang disebut Tenera ( DP ). Varitas Tenera tersebut sudah banyak dibudidayakan secara komersial karena menghasilkan minyak yang lebih tinggi.




Senin, 08 April 2013

Farm Tractor Jhon Dere 5715

JHON DERE 5715



Salah satu Farm Tractor yang dimiliki oleh PT. Prakarasa Tani Sejati yaitu Jhon Dere 5715. Farm Tractor tersebut dipergunakan untuk sarana transportasi ( antar - jemput karyawan ), Estafet TBS, ecer air herbisida,  Ecer Pupuk, angkut kayu bakar karyawan, angkut BBM, angkut mesin Genset, Gusur jalan dll. Selain tangguh di medan perbukitan juga irit bahan bakar. Namun ada juga kekurangannya yaitu tenaga kurang alias letoy, sering sumbat di saluran bahan-bakar dan rusaknya Kick Starter karena lembab. Dilihat dari bentuk luar tampak tangguh dan memukau. Untuk kualitas mesin cukup baik dan dari segi kecepatan lumayan laju dibandingkan dengan kecepatan sepeda motor saya tentunya.

Anakku Tercinta


ALISHA  KHAIRIN  NUHA


Predator Tikus di Kebun Kelapa Sawit


PT. Prakarsa Tani Sejati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang berlokasi di Kec. Sei. Laur Kab. Ketapang Kalbar. Di perkebuanan kelapa sawit tentunya banyak skali hama yang menyerang seperti Tikus, landak, gajah,  dll. Tikus merupakan hama yang paling merugikan karena akibat serangan hama tikus dapat mengakibatkan  kerusakan buah sawit sekitar 10%. Oleh karena itu diadakan kegiatan pasang racun tikus ( rodentisida ) berupa Klerat atau Ratgon. Tetapi di sini ada Predatornya yaitu Burung Hantu dan Ular. Untuk burung Hantu biaya pemeliharaanya tinggi maka tidak lagi dipelihara. Untuk Ular tidak perlu mengeluarkan biaya karena dapat berkembang biak sendiri. Memang ular sangat menguntungkan tetapi ularpun ada juga predatornya seperti yang ada di gambar di atas. Tampak pada gambar diatas seorang karyawan borongan PT. Prakarsa Tani Sejati sebut saja namanya Dudung ( nama samaran ) telah menangkap seekor ular jenis Sawak ( sebutan di daerah Ketapang ) . Ular tersebut ditangkap di areal kebun kelapa sawit pada malam hari sehabis hujan. Selanjutnya ular tersebut dibunuh kemudian dipotong-potong untuk dimasak. Ular merupakan sajian lauk yang cukup lezat untuk dinikmati. Ada juga yang menjadikan Ular Sawak sebagai tambahan penghasilan karena dapat dijual. Jika hal ini tidak segera dilakukan penanganan maka populasi sawak akan semakin menurun dan bisa jadi musnah. Tetapi pada kenyataanya populasi sawak makin banyak karena jumlah makanan yang berlimpah yaitu Tikus.